
Guru SDN Nogosari Ikuti Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial Jenjang Sekolah Dasar
Mojokerto, 17 Juli 2025 — SDN Nogosari kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Kali ini, Bapak Heri Purnomo, S.Pd, salah satu guru terbaik SDN Nogosari, berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan “Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA)” untuk jenjang Sekolah Dasar se-Kabupaten Mojokerto, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Profesi (LDP) STKIP Al Hikmah Surabaya.
Pelatihan ini dilaksanakan dengan skema IN-ON-IN, dimulai dari bulan Juni hingga Oktober 2025, dengan sesi IN 1 dilaksanakan pada tanggal 7–11 Juli 2025 dan bertempat di SMPN 1 Puri, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini diikuti oleh para guru SD terpilih dari berbagai kecamatan di Kabupaten Mojokerto dengan tujuan utama untuk mempersiapkan pendidik dalam menghadapi tantangan abad ke-21 melalui penguatan literasi digital, koding, dan kecerdasan artifisial di lingkungan sekolah dasar.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi:
-
Modul 1: Pemahaman Konsep Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) pada Pendidikan Dasar;
-
Modul 2: Konsep Berpikir Komputasional (Computational Thinking);
-
Modul 3: Konsep Dasar Kecerdasan Artifisial, Etika, dan Keterbatasan AI;
-
Modul 4: Pemanfaatan dan Tantangan Kecerdasan Artifisial dalam Pendidikan;
-
Modul 5: Prinsip Pedagogik dalam Pembelajaran berbasis Teknologi.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman konseptual, tetapi juga praktik langsung dan studi kasus tentang bagaimana teknologi kecerdasan artifisial dapat diterapkan secara etis dan bermakna dalam dunia pendidikan, terutama untuk siswa-siswi usia sekolah dasar.
Bapak Heri menyampaikan rasa syukur dan antusiasme atas kesempatan mengikuti kegiatan ini. “Pelatihan ini sangat membuka wawasan saya tentang pentingnya integrasi teknologi, terutama Koding dan AI, dalam pembelajaran di tingkat sekolah dasar. Saya semakin sadar bahwa guru harus siap menjadi fasilitator pembelajaran masa depan yang tidak hanya mengajarkan materi, tetapi juga menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sejak dini,” ujarnya.
Pelatihan ini juga mendorong peserta untuk lebih memahami pentingnya berpikir komputasional, yaitu cara berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Berpikir komputasional bukan hanya berlaku dalam bidang teknologi, tetapi juga menjadi keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari siswa yang akan tumbuh di era digital.
Salah satu sesi pelatihan yang menarik adalah ketika peserta diminta melakukan praktik sederhana pembuatan algoritma dan logika pemrograman menggunakan aplikasi pembelajaran visual yang sesuai dengan usia anak SD. Dari sesi tersebut, peserta menyadari bahwa mengenalkan konsep koding kepada anak tidak harus rumit, asalkan disajikan dengan metode yang kreatif dan menyenangkan.
Tidak kalah penting, pelatihan ini juga mengangkat isu tentang etika dalam penggunaan kecerdasan artifisial, termasuk pentingnya membekali siswa dengan pemahaman tentang batasan teknologi dan dampaknya terhadap kehidupan sosial. Hal ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran digital yang sehat sejak usia dini.
Selain materi dan praktik, peserta juga diajak untuk merancang strategi pembelajaran yang berbasis teknologi namun tetap memperhatikan nilai-nilai pedagogis, seperti keterlibatan aktif siswa, penguatan karakter, dan pentingnya refleksi dalam setiap proses belajar. Dengan demikian, teknologi bukan hanya menjadi alat bantu, tetapi bagian dari pendekatan pembelajaran yang menyeluruh.
Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi Bapak Heri untuk memperluas jaringan profesional dan bertukar ide dengan guru-guru dari sekolah lain. Diskusi-diskusi yang berlangsung selama pelatihan memberi banyak inspirasi baru, terutama tentang bagaimana menghadirkan pembelajaran digital yang relevan, aman, dan membangun kemampuan berpikir masa depan pada siswa.
Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara optimal dalam kegiatan belajar mengajar dan menjadi bekal dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga literat secara digital dan siap menghadapi masa depan.
Komentar